Page Title
Here is a basic page layout with no sidebarUkuran mana?
Printer 3dimensi yang beredar di pasaran akan membingungkan bila kita belum spesifik soal kegunaan mesinnya begitu sampai di workstation kita. Sebelumnya sebaiknya definisikan dulu keperluan tertentu kita supaya tidak menghabiskan 10-20juta rupiah secara sia-sia.
Step 1. Ukuran!
Ada dua ukuran printer yang harus kita pertimbangkan, yaitu jejak (footprint) dan area print (build dimension). Footprint adalah ukuran mesin, dan build dimension adalah ukuran maksimal objek yang mampu diprint mesin kesukaan kita.
Footprint yang besar akan memakan ruang banyak di meja, sedangkan build dimension yang besar akan menambah kapasitas print nya.
Dengan kebutuhan spesifik yang sudah dipikirkan sebelumnya, maka pada umumnya kita sudah punya bayangan.
PENTING : umumya ukuran build dimension yang besar akan lebih menarik, tapi semakin besar objek yang kita print, plastik yang digunakan akan punya kecenderungan melengkung saat diprint karena perbedaan temperatur antara bagian bawah dan bagian teratas objek itu, inlah yang membuat banyak kegagalan ngeprint ABS. Karena itu dibutuhkan sistem penjaga temperatur yang memakan banyak tempat di mesin… Disinilah korelasi build dimension dan footprint 😀 jadi hati2lah memilih 3d printer yang menawarkan bisa ngeprint objek besar tapi mesinnya hemat tempat.
Step 2. Material yang di-print
PLA tidak terlalu butuh sistem penjaga temperatur disana-sini, karena kecenderungan melengkungnya tidak terlalu signifikan.
Sisanya (ABS, Nylon, HIPS,dll) sangat butuh sistem penyetaraan temperatur.
Sebenarnya saya sebut ‘sistem’ untuk menjaga temperatur ini kadang maksudnya hanya penutup (casing/enclosure) supaya tidak kena hembusan angin, selain itu bila printer memeiliki heatbed (kasur panas?) maka panasnya terfokus di objek print.
Recent Comments